Tempur.

Mil.
2 min readOct 28, 2023

--

Malam itu Keano dan ketiga kawannya mengendarai motor dengan kecepatan yang cukup tinggi untuk menemui ‘geng-nya Matteo’. Dan sampai dimana akhirnya mereka bertemu dan bertatap-tatap satu sama lain. Matteo memasang muka sombong dan angkuhnya kepada Keano serta kawannya. Namun Keano tidak takut apapun

“Keano Najeal”

“Nyalinya bagus sudah berani berurusan dengan Matteo al Galen” Ucap Matteo

“Lalu? Harus gua takut untuk orang se-brengsek lo, Matteo al Galen?” Dengan tegas Keano menyatakan hal itu.

“Sialan lo Keano Najeal!” Kesal Matteo

Tanpa basa-basi Matteo langsung saja menampar dengan keras dan memukul wajah Keano. Keano pun langsung membalas tamparan serta pukulan itu dengan setimpal, alhasil mereka berkelahi. Sementara geng Matteo lainnya mulai menyerang Hesa, Ragas, Jehan.

Selang beberapa waktu mereka berkelahi, Matteo al Galen meminta untuk berhenti dirinya sangat letih dan lesu. Matteo merintis kesakitan.

“Dia merasa dirinya paling wah, padahal ya elah”

Batin Hesa mengatakan hal itu, mereka berempat menertawakan ‘geng Matteo’ merintis kesakitan.

“Keano Najeal gua akui kali ini lo menang, tapi besok lagi gua yakin gue bakal kalahin lo” Ucap Matteo dengan suaranya yang serak

“Iyakah? Mengerikan” Kata Keano seraya mengambil helm nya kembali

“Bye geng brengsek” Senyum Ragas Baskara dan melambaikan tangannya kepada Matteo, Sanda, Harris dan Javier.

Malam itu adalah kemenangan bagi mereka semua, senangnya Keano dan teman-temannya. Mereka pulang membawa luka serta memar diwajah mereka.

--

--

Mil.
Mil.

Written by Mil.

0 Followers

i wrote about fiction story check @milaneyoo on tiktok & twitter to get details

No responses yet